Minggu, 05 Juli 2015

Pengantar ilmu kehutanan

Definisi

  •   Kehutanan adalah ilmu, seni, dan praktek untuk menciptakan, mengelola, memanfaatkan, dan  mengkonservasi hutan dan sumber daya lain yang berasosiasi dengannya secara lestari untuk memenuhi tujuan dan nilai yang diinginkan sesuai kepentingan manusia
  • Kehutanan di praktekkan di hutan tanaman maupun hutan alam
  • Tujuannya adalah menciptakan dan mengimplementasikan sistem yang memungkinkan  tetap berlanjut (sustain) sesuai ketentuan kebutuhan lingkungan dan jasa,
  • Tantangan kehutanan adalah menciptakan sistem yang dapat diterima secara sosial sambil melestarikan sumber daya hutan dan  sumber daya alam  lain yang mungkin terpengaruh.kehutanan modern meliputi tujuan yang luas, : pemasok kayu, habitat liaran, pengelolaan air, rekreasi,  perlindungan lansekap dan perlindungan masyarakat,  oenyediaan lapangan kerja, estetika lansekap, manajemen kehati, PDA, pengendalian erosi, dan peran sbg penyerap  karbon
  Silvikultur adalah ilmu yang berhubungan dengan kehutanan, dan merupakan teknik memperlakukan hutan dengan cara mengatur struktur dan komposisi hutan
  Pengelolaan hutan modern harus mengikuti “Forest ecosystem management untuk mencapai  SFM (sustainable forest management)

Sejarah pengelolaan hutan
  Sumber pangan dan kayu
  Ada kekurangan kayuà menimbulkan adanya pengelolaan hutan yang formal
  Kelestarian hasil kayu (sustained yield) timbul di abad 16,  àPengaturan pemanenan
  Penanaman hutan oak untuk industri kapal perangàLouis XIV
  Sekolah kehutanan akhir abad 18  di eropa
  Program preservasi hutan akhir abad 19 dan awal 20
  UU kehutanan dan peraturan pengikatnya  timbul di abad 20 sebagai respon terhadap meningkatnya kepedulian terhadap konservasi dan meningkatnya kapasitas teknologi persahaan pembalakan hutan
  Sejarah hutan tropika
  Bapak pengelolaan hutan tropika  Sir Dietrich Brandis, penguasa inggris di India
  Jenis jenis utama: jati dan mahoni
  Taung Ya system diadopsi dalam tumpangsari

Pergeseran paradigma pengelolaan hutan
  Kehutanan selalu menghadapi tekanan sosial baru , ide , dan paradigma .
  Masyarakat  sudah lebih  paham tentang  karakter yang terintegrasi dari ekosistem hutan ,dan mereka menuntut  pengelolaan ekosistem sebagai pengganti anajemen tradiisional hutan sebagai penghasil kayu dan  atau nilai tunggal yang
   Kemampuan meramalkan konsekwensi jangka pendek maupun jangka panjang  dalam skala sempit maupun luas, adalah amat penting  sebelum sutu pendekatan pengelolaan baru diimplemen-tasikan
  Hanya setelah hal hal ini dipenuhi barulah kita boleh merasa percaya diri bahwa pendekatan baru yang diusulkan itu akan dapat menghargai isu persamaan antar generasi

PERGESERAN  PARADIGMA PENGELOLAAN HUTAN




Kehutanan sebagai ilmu
  Dengan timbulnya ekologi dan ilmu lingkungan, kehutanan menjadi salah satu dari  3 ilmu penggunaan lahan utama (kehutanan, pertanian, dan agroforestry)
  Pengelolaan hutan alam diidasari ekologi
  Hutan tanaman yang tujuan utamanya untuk penghasilan kayu, direncanakan dan dikelola menggunakan campuran prinsip ekologi dan agroekologi
  Ekologi: cabang biologi interdisplin, pertama kali istilah “oekologie” diciptakan  oleh Ernst Haeckel (1834-1919), berhubungan erat dengan phisiology, biiologi evolusim genetika, dan ethology.
  Ekologis menerangkan hal hal berikut:
§  Proses kehidupan dan adaptasi
§  Distribusi dan kelimpahan organisme
§  Gerakan bahan dan energi melalui komunitas hidup
§  Perkembangan suksesi ekoosistem dan
§  Kelimpahan dan distribusi kehati dalam konteks lingkungan
  Ilmu lingkungan: bidang akademis interdisiplin yang mengintegrasikan ilmu fisikal dan ilmu biologi) termasuk,  tapi tidak terbatas pada [ekologi, kimia fisika, biologi. Ilmu tanah, geologi, atmosfir, dan geografi) untuk  studi lingkungan , dan solusi terhadap masalah lingkungan
  Ahli lingkungan bekerja pada:
§  proses kebumian,
§  evaluasi sistem energi alternatif,
§  pengendalian dan penghentian polusi,
§  pengelolaan sumberdaya alam, dan
§  pengaruh perubahan iklim global,





Kehutanan sekarang
  FEM . Tree improvement
  Perbaikan metode penanaman, perlindungan, penjarangan, penggunaan api terkendali, penebangan. Ekstraksi, dan pemrosesan kayu.
  Sertifikasi pihak ketiga yang lebih menjamin penjagaan, kelestarian dimulai 1990 akibat adanya deforestatsi di negara berkembang dan kesadaran di negara maju
  Persepsi publik tentang engelolaan hutan menjadi kontroversial, sesuai dnengan peningktan tuntutan bahwa hutan harus dikelola untuk manfaat lain bukan hanya untuk produksi kayu seperti hak penduduk, rekreasi, PDA, dan preservasi untuk wilderness, waterways, habitat wildlife.

Perencanaan kehutanan
  Rencana  dikembangkan berdasarkan inventarisasi sumberdaya hutan yang telah dipetakan, yang memperlihatkan fitur topografi, dan distribusi jenis
  tujuan pemilik, jalan, culverts, kedekatan dengan pemukiman, fitur air dan kondisi hidrologi dan informasi tentang tanah
  Rekomendasi  untuk mencapai tujuan, dan kondisi masa depan yang diinginkan, dengan mempertimbangkan sisi ekologi, finansial, logistik dan batasan batasan lain
  Perencanaan yang baik termasuk pertimbangan tentang kondisi tegakan setelah pemanenan, dan rencana permudaan buatan setelah panen
  Praktek kehutanan yang baik juga harus mempertimbangkan kebutuhan stakeholder lain termasuk penghuni pemukiman di dalam dan di sekitar hutan (sisi sosial dari kehutanan)

SFM
  Pengelolaan hutan berbasis prinsip pembangunan lestari ( sustainable development), SFM menggunakan tujuan sosial ekonomi dan lingkungan yang sangat luas
  Tujuh tema SFM
  Luasnya hutan
  Keragaman hayati
  Kesehatan dan vitalitas hutan
  Fungsi produktif dan sumberdaya hutan
  Fungsi protektif sumberdaya hutan
  Fungsi sosial ekonmi, dan
  Kerangka  hukum, kebijakan dan institusi

Ekosistem hutan
  Ekosistem hutan adalah  areal  dalam lansekap yang didominasi oleh pohon dan  masyarakat biologis  yang terintegrasi tanaman hewan dan mikroba,  bersama sama saling berinteraksi dengan tanah setempat (sebagai subsrtat) dan atmosfir (iklim).
  Hutan yang mengalami kerusakan adalah tetap hutan karena warisan biologis dan fisik dari hutan sebelumnya : tanah ,bahan organik, mikroba, hewan dan vegetasi.dibawah rejim SFM  waarisan ini tetap  bertahan antara waktu kerusakan ampai terbengunnya kembali penutupan pohon
  Kerusakan periodik adalah atribut kunci untuk ekositem hutan dan pemeliharaan karakter sejarah dan nilai  membutuhkan pemeliharaan rejim pengaruh yang bersifat ekologis setelahnya..
  Karena ekositem hutan merupakan sistem biofisikal yang terintegrasi,  maka hutan merupakan rangkaian komponendari  proses ekosistem.  Perubahan jangka pendek yang terjadi pada struktur hutan bukan berarti hilangnya  hutan, asalkan proses ekosistem itu masih tetap bekerja pada tingkat yang bisa diterima.
  FEM  pendekatan konservasi hutan, pemanfaatan, admini strasi dan pengaturan berbasis pendapat bahwa hutan adalah sebuah sistem biofisik bernilai ganda  yang sangat kompleks, terintegrasi, resilient dalam batas toleransi keruakan tertentu
  Namun bila batas toleransi itu dilampaui maka daya resiliensi, nilai serta jasa lingkungan akan berubah dan bahkan menurun.
  Sustainabilitas:  sustainabilitas  intergenerasi adalah prekondisi FEM
  Tujuan: FEM menetapkan tujuanyang terukur dengan spesifikasi proses ke depan dan outcomeng perlu untuk sustainabilitas.
  Model dan pemahaman ekologikal: FEM mengandalkan penelitian dilakukan pada setiap level organizasi ekologikal.
  Komplesitas dan keterhubungan: FEM merekognisi bahwa  diversitas biologi dan kompleksitas struktur memperkuat ekosistem melawan kerusakan dan pasokan sumberdaya genetik  yhang dibutuhkan untuk beradaptasi pada perubahan jangka panjang.  
  Sifat dinamis ekosistem: FEM  jauh dari usaha untuk mem "freeze" ekosystems pada status atau konfigurasi tertentu.   
  Konteks dan skala:: FEM merokognisi bahwa proses  ekosistem  beroperasi  pada tenggang spasial dan temporal yang lebar , dan sifatnya pada    setiap lokasi sangat  dipengaruhi sistem disekitarnya   
  Manusia sebagai komponen ekosistem: FEM menilai peran ajtif manusia dalam mencapai tujuan sustainabilitas manajemen.
  Adaptabilas dan akuntabilitas: FEM mengakui bahwa pengetahuan masa kini dan paradigma of ecosystem funngsi sekosistem adalah provisional, tidak lengkap dan   subyek perubahan.

Elemen FEM
  Kebangkan satu set tujuan manajemen yang menghargai tolransi  ecologikal dan resiliensi ekosistem, species dan nilai interest.
  Mengelola hutan sebagai ecosystems,  lintas level organisasi dan integrasi biologikal.
  Batasi area manajemen secara ekologikal,  dan pakailah variasi praktek manajemen  untuk sesuai  diversitas ecologikal dan biologikal yang dijumpai.
  Kenakan menejemn ekosisteem  skala  tegakan dan bentang lahan,   pada area hutan   area dan skala waktu ekologi yg tepat pada setiap badan atau organisasi  doibawah rencana  yang memiliki mandat mengelola untuk keseimbangan  sustained balance  nilai sepanjang bentanglahan dan variasi  temporal dalam nilai ini  dalam setiap tegakan.
  Memelihara fungsi ecosystem,  sekuen seral, dan komposisi sepesies dalam tenggang  historis  variasi  (emulasi kerusakan hutan alam) atau  diterima secara sosial thereof.
  mengelola secara adaptif,  constantly learning and changing practices  sebagai mana ditunjukkan dg oucome yg di monitor,  dan menggunakan alat forecasting  berbasis ekologi  untuk mendukung perencanaan manajemen  di mana engalaman belum memberikan pedoman yang diperlukan.



BIOLOGI  HUTAN
  Pohon adalah tanaman hidup yang terbesar dan terpanjang umurnya, berasal dari biji dan bisa mencapai tinggi sampai 120 m  dan mengakumulasi sampai 1500 m3 kayu dalam prosesnya
  Pohon memiliki sistem pompa dengan daya serap dan daya tekan yang paling kuat untuk mengangkut air dan makanan dari tanah sampai pucuknya
  Pohon terdiri dari sel sel sebagai unit dasar kehidupan, namun bentuk sel daun berbeda dengan sel dalam batang dan berbeda lagi dengan sel  dalam akar.
  Sel bergabung menjadi jaringan dan jaringan bergabung menjadi organ yang masing berbeda perannya dalam tubuh pohon.
  Pertumbuhan dan bentuk pohon adalah fungsi dari banyak faktor, diversitas bentuk dan model (style) pohon berhubungan dengan konstitusi genetiknya
  Hukum  Klebs menyatakan  bahwa  Gx E --à proses fiisiologi --à pertumbuhan
  Komunita hutan harus dipandang sebagai struktur dinamis yang berespon terhadap hukum sebab akibat di mana semua organisme saling bertautan membentuk ekosistem yang harmonis.
  Hutan terjadi melalui proses suksesi, yaitu pergantian yang teratur komunitas satu dengan lainnya sampai terjadi keseimbangan antara pohon dan lingkungannya
  Gangguan  (disturbance)  dapat disebabkan faktor alam (angin, api, serangga dan penyakit) atau disebabkan manusia (pemanenan, kebakaran)  yang dapat menyebabkan kerusakan pada segment hutan tersebut, baik besar maupun kecil
  Pengaruh gangguan itu memproduksi tapak  di mana komunitas baru  yang terdiri dari pohon, tanaman, dan binatang akan timbul. Komunitas ini berbeda dengan hutan aslinya


FISIOLOGI PERTUMBUHAN POHON.
KARAKTERISTIK PERTUMBUHAN POHON
  Pertumbuhan tunas
  Pertumbuhan tetap
  Pertumbuhan bebas
  Pertumbuhan recurrent
  Bentuk pohon
  Pertumbuhan kambial
  Pertumbuhan akar
  Pertumbuhan reproduksi
  Pembiakan vegetatif
  Pertambahan umur pohon
  Karakteristik pertumbuhan sesuai pertambahan umur.

KEBUTUHAN INTERNAL UNTUK PERTUMBUHAN
  Karbohidrat
  Fotosintesis
  Pemanfaatan makanan
  Pertumbuhan vegetatif
  Pertumbuhan reproduktif
  Respirasi
  Akumulasi
  Air untuk pertumbuhan
  Sumber air
  Hilangnya  air
  Absorpsi  dan konduksi air
  Timbulnya  defisit air
  Pengaruh   defisit air
  Pembukaan stomata
  Mengkerut dan mengembang
  Gangguan pertumbuhan
  Mineral
  Pengaruh  defisiensi mineral
  Absoprsi , translokasi da siklus mineral
  pemupukan
  Hormon   pengatur tumbuh
  regulasi hormon pertmbuhan
  Dormansi 
  Pertumbuhan tunas
  Pertumbuhan kambial
  Pertumbuhan reproduktif


KONSEP TANAH HUTAN
  STRUKTUR DAN PROPERTI TANAH
  morphologi  tanah
  properti fisik tanah
  tekstur
  struktur
  porositas dan bulk density
  hydripobisitas
  bahan organik
  air tanah
  organisme tanah
  properti kimia tanah
  KPK
  Reaksi tanah (pH)
  Elemen nutrisi tanaman

  EDAPHOLOGI TANAH HUTAN
  Kesuburan tanah hutan
  Faktor tanah tapak dan pertumbuhan pohon.
  PEDOLOGI TANAH HUTAN
  Survey tanah dn klasifikai
  Siklus nutrisi di hutan
  TANAH HUTAN DAN MUTU LINGKUNGAN


Genetika hutan dan Pemuliaan pohon
  MASALAH UNIK GENETIKA HUTAN
  GENETIKA HUTAN
  Variasi alam dalam populasi hutan
  Kontinyu versus  diskontinyu dalam variasi
  Luas dan pola variasi
  Variasi alamiah: origin dan modifikasi
  Mutasi sebagai sumber vriasi
  Rekombinasi sebagai sumber variasi
  Migrasi atau aliran gen sebagai sumber variasi
  Proses random yang memodifikasi variasi
  Seleksi : arah modifikasi variasi
  PEMULIAAN POHON
  Konsern ekonomi
  Pendekatan domestikasi pohon hutan
  Seleksi provenans
  Introduksi eksotik
  Hibrid interspesifik
  Seleksi pohon plus
  Evaluasi pohon terpilih
  Genetic gain
  Pemuliaan lanjut

  DOMESTIKASI  HUTAN
  Hutan tanaman- prokontra
  Preservasi variasi alam
  ARAH KE DEPAN UNTUK GENETIKA DAN PEMULIAAN HUTAN
  Antisipasi kebutuhan mendatang
  Prospek keberlanjutan pemuliaan pohon 



Pohon
  1. Sistem yang massive (padat) : reservoir carbon
  2. Sfat tumbh pernnial : memiliki kambium reditribus mineral lewat seresah dan translokasi. tinggi bisa mencapai lebih dari 40 m, dan berumur panjang 
  3. Bisa hidup di berbagai dimensi lingkungan, daya adaptasi tinggi
  4. Bernilai ekonomi ; kayu,  pangan, pakan,  dari lk 50 kemikalia 20% dapat diekstrasi
  5. Punya daya pengendaian polusi


Share this

0 Comment to "Pengantar ilmu kehutanan"

Posting Komentar