Definisi
- Kehutanan adalah ilmu, seni, dan praktek untuk menciptakan, mengelola, memanfaatkan, dan mengkonservasi hutan dan sumber daya lain yang berasosiasi dengannya secara lestari untuk memenuhi tujuan dan nilai yang diinginkan sesuai kepentingan manusia
- Kehutanan di praktekkan di hutan tanaman maupun hutan alam
- Tujuannya adalah menciptakan dan mengimplementasikan sistem yang memungkinkan tetap berlanjut (sustain) sesuai ketentuan kebutuhan lingkungan dan jasa,
- Tantangan kehutanan adalah menciptakan sistem yang dapat diterima secara sosial sambil melestarikan sumber daya hutan dan sumber daya alam lain yang mungkin terpengaruh.kehutanan modern meliputi tujuan yang luas, : pemasok kayu, habitat liaran, pengelolaan air, rekreasi, perlindungan lansekap dan perlindungan masyarakat, oenyediaan lapangan kerja, estetika lansekap, manajemen kehati, PDA, pengendalian erosi, dan peran sbg penyerap karbon
Silvikultur adalah ilmu yang berhubungan dengan kehutanan, dan merupakan teknik
memperlakukan hutan dengan
cara
mengatur struktur dan komposisi hutan
Pengelolaan
hutan modern harus mengikuti “Forest ecosystem management” untuk mencapai SFM
(sustainable forest management)
Sejarah pengelolaan hutan
Sumber
pangan dan kayu
Ada
kekurangan kayuà menimbulkan adanya pengelolaan hutan
yang formal
Kelestarian
hasil kayu (sustained yield) timbul di abad 16, Ã Pengaturan
pemanenan
Penanaman
hutan oak untuk industri kapal perangà Louis XIV
Sekolah
kehutanan akhir abad 18 di eropa
Program
preservasi hutan akhir abad 19 dan awal 20
UU
kehutanan dan peraturan pengikatnya
timbul di abad 20 sebagai respon terhadap meningkatnya kepedulian
terhadap konservasi dan meningkatnya kapasitas teknologi persahaan pembalakan
hutan
Sejarah hutan tropika
Bapak
pengelolaan hutan tropika Sir Dietrich
Brandis, penguasa inggris di India
Jenis
jenis utama: jati dan mahoni
Taung
Ya system diadopsi dalam tumpangsari
Pergeseran
paradigma pengelolaan hutan
Kehutanan selalu menghadapi tekanan sosial baru , ide ,
dan paradigma .
Masyarakat sudah
lebih paham tentang karakter yang terintegrasi dari ekosistem
hutan ,dan mereka menuntut pengelolaan
ekosistem sebagai pengganti anajemen tradiisional hutan sebagai penghasil kayu
dan atau nilai tunggal yang
Kemampuan
meramalkan konsekwensi jangka pendek maupun jangka panjang dalam skala sempit maupun luas, adalah amat
penting sebelum sutu pendekatan
pengelolaan baru diimplemen-tasikan
Hanya setelah hal hal ini dipenuhi barulah kita boleh
merasa percaya diri bahwa pendekatan baru yang diusulkan itu akan dapat
menghargai isu persamaan antar generasi
PERGESERAN PARADIGMA PENGELOLAAN HUTAN
Kehutanan sebagai ilmu
Dengan
timbulnya ekologi dan ilmu lingkungan, kehutanan menjadi salah satu dari 3 ilmu penggunaan lahan utama (kehutanan,
pertanian, dan agroforestry)
Pengelolaan
hutan alam diidasari ekologi
Hutan
tanaman yang tujuan utamanya untuk penghasilan kayu, direncanakan dan dikelola
menggunakan campuran prinsip ekologi dan agroekologi
Ekologi: cabang biologi interdisplin, pertama kali
istilah “oekologie” diciptakan oleh
Ernst Haeckel (1834-1919), berhubungan erat dengan phisiology, biiologi
evolusim genetika, dan ethology.
Ekologis menerangkan hal hal berikut:
§ Proses kehidupan dan adaptasi
§ Distribusi dan kelimpahan organisme
§ Gerakan bahan dan energi melalui komunitas hidup
§ Perkembangan suksesi ekoosistem dan
§ Kelimpahan dan distribusi kehati dalam konteks lingkungan
Ilmu lingkungan: bidang akademis interdisiplin yang
mengintegrasikan ilmu fisikal dan ilmu biologi) termasuk, tapi tidak terbatas pada [ekologi, kimia
fisika, biologi. Ilmu tanah, geologi, atmosfir, dan geografi) untuk studi lingkungan , dan solusi terhadap
masalah lingkungan
Ahli lingkungan bekerja pada:
§ proses kebumian,
§ evaluasi sistem energi alternatif,
§ pengendalian dan penghentian polusi,
§ pengelolaan sumberdaya alam, dan
§ pengaruh perubahan iklim global,
Kehutanan sekarang
FEM
. Tree improvement
Perbaikan
metode penanaman, perlindungan, penjarangan, penggunaan api terkendali,
penebangan. Ekstraksi, dan pemrosesan kayu.
Sertifikasi
pihak ketiga yang lebih menjamin penjagaan, kelestarian dimulai 1990 akibat
adanya deforestatsi di negara berkembang dan kesadaran di negara maju
Persepsi
publik tentang engelolaan hutan menjadi kontroversial, sesuai dnengan
peningktan tuntutan bahwa hutan harus dikelola untuk manfaat lain bukan hanya
untuk produksi kayu seperti hak penduduk, rekreasi, PDA, dan preservasi untuk
wilderness, waterways, habitat wildlife.
Perencanaan kehutanan
Rencana dikembangkan berdasarkan inventarisasi
sumberdaya hutan yang telah dipetakan, yang memperlihatkan fitur topografi, dan
distribusi jenis
tujuan
pemilik, jalan, culverts, kedekatan
dengan pemukiman, fitur air dan kondisi hidrologi dan informasi tentang tanah
Rekomendasi untuk mencapai tujuan, dan kondisi masa depan
yang diinginkan, dengan mempertimbangkan sisi ekologi, finansial, logistik dan
batasan batasan lain
Perencanaan
yang baik termasuk pertimbangan tentang kondisi tegakan setelah pemanenan, dan
rencana permudaan buatan setelah panen
Praktek
kehutanan yang baik juga harus mempertimbangkan kebutuhan stakeholder lain
termasuk penghuni pemukiman di dalam dan di sekitar hutan (sisi sosial dari
kehutanan)
SFM
Pengelolaan hutan berbasis prinsip pembangunan lestari (
sustainable development), SFM menggunakan tujuan sosial ekonomi dan lingkungan
yang sangat luas
Tujuh tema SFM
Luasnya hutan
Keragaman hayati
Kesehatan dan vitalitas hutan
Fungsi produktif dan sumberdaya hutan
Fungsi protektif sumberdaya hutan
Fungsi sosial ekonmi, dan
Kerangka hukum,
kebijakan dan institusi
Ekosistem hutan
Ekosistem hutan adalah areal dalam lansekap yang didominasi oleh pohon
dan masyarakat biologis yang terintegrasi tanaman hewan dan
mikroba, bersama sama saling
berinteraksi dengan tanah setempat (sebagai subsrtat) dan atmosfir (iklim).
Hutan yang mengalami kerusakan adalah tetap hutan karena
warisan biologis dan fisik dari hutan sebelumnya : tanah ,bahan organik,
mikroba, hewan dan vegetasi.dibawah rejim SFM
waarisan ini tetap bertahan antara
waktu kerusakan ampai terbengunnya kembali penutupan pohon
Kerusakan periodik adalah atribut kunci untuk ekositem
hutan dan pemeliharaan karakter sejarah dan nilai membutuhkan pemeliharaan rejim pengaruh yang
bersifat ekologis setelahnya..
Karena ekositem hutan merupakan sistem biofisikal yang
terintegrasi, maka hutan merupakan
rangkaian komponendari proses
ekosistem. Perubahan jangka pendek yang
terjadi pada struktur hutan bukan berarti hilangnya hutan, asalkan proses ekosistem itu masih
tetap bekerja pada tingkat yang bisa diterima.
FEM pendekatan
konservasi hutan, pemanfaatan, admini strasi dan pengaturan berbasis pendapat
bahwa hutan adalah sebuah sistem biofisik bernilai ganda yang sangat kompleks, terintegrasi, resilient
dalam batas toleransi keruakan tertentu
Namun bila batas toleransi itu dilampaui maka daya resiliensi,
nilai serta jasa lingkungan akan berubah dan bahkan menurun.
Sustainabilitas: sustainabilitas
intergenerasi adalah prekondisi FEM
Tujuan: FEM menetapkan tujuanyang terukur
dengan spesifikasi proses ke depan dan outcomeng perlu untuk sustainabilitas.
Model
dan pemahaman ekologikal: FEM mengandalkan penelitian dilakukan
pada setiap level organizasi
ekologikal.
Komplesitas
dan keterhubungan: FEM merekognisi bahwa diversitas biologi dan kompleksitas struktur memperkuat ekosistem melawan kerusakan
dan pasokan sumberdaya genetik yhang
dibutuhkan untuk beradaptasi pada perubahan jangka panjang.
Sifat
dinamis ekosistem: FEM jauh dari usaha untuk mem "freeze" ekosystems pada status atau konfigurasi
tertentu.
Konteks
dan skala:: FEM merokognisi bahwa proses ekosistem beroperasi
pada tenggang spasial dan temporal yang lebar , dan sifatnya pada
setiap lokasi sangat dipengaruhi sistem disekitarnya
Manusia
sebagai komponen ekosistem: FEM menilai peran ajtif manusia dalam
mencapai tujuan sustainabilitas manajemen.
Adaptabilas dan akuntabilitas:
FEM mengakui
bahwa pengetahuan masa kini dan
paradigma of ecosystem funngsi sekosistem adalah provisional, tidak lengkap dan subyek perubahan.
Elemen FEM
Kebangkan
satu set tujuan manajemen yang menghargai tolransi ecologikal dan resiliensi ekosistem, species dan nilai interest.
Mengelola
hutan sebagai ecosystems, lintas level organisasi dan integrasi
biologikal.
Batasi
area manajemen secara ekologikal, dan pakailah
variasi praktek manajemen untuk
sesuai diversitas ecologikal dan biologikal yang dijumpai.
Kenakan
menejemn ekosisteem skala tegakan dan bentang lahan, pada area hutan area dan
skala waktu ekologi yg tepat pada setiap badan atau organisasi doibawah rencana yang memiliki mandat mengelola untuk
keseimbangan sustained balance nilai sepanjang bentanglahan dan variasi temporal dalam
nilai ini dalam setiap tegakan.
Memelihara fungsi ecosystem, sekuen seral, dan komposisi sepesies
dalam tenggang historis variasi
(emulasi
kerusakan hutan alam) atau diterima secara sosial thereof.
mengelola
secara adaptif, constantly learning and changing practices sebagai mana
ditunjukkan dg oucome yg di monitor, dan menggunakan alat forecasting berbasis ekologi untuk mendukung perencanaan manajemen di mana engalaman belum memberikan pedoman
yang diperlukan.
BIOLOGI HUTAN
Pohon adalah tanaman hidup yang terbesar dan terpanjang
umurnya, berasal dari biji dan bisa mencapai tinggi sampai 120 m dan mengakumulasi sampai 1500 m3 kayu dalam
prosesnya
Pohon memiliki sistem pompa dengan daya serap dan daya
tekan yang paling kuat untuk mengangkut air dan makanan dari tanah sampai
pucuknya
Pohon terdiri dari sel sel sebagai unit dasar kehidupan,
namun bentuk sel daun berbeda dengan sel dalam batang dan berbeda lagi dengan
sel dalam akar.
Sel bergabung menjadi jaringan dan jaringan bergabung
menjadi organ yang masing berbeda perannya dalam tubuh pohon.
Pertumbuhan dan bentuk pohon adalah fungsi dari banyak
faktor, diversitas bentuk dan model (style) pohon berhubungan dengan konstitusi genetiknya
Hukum Klebs
menyatakan bahwa Gx E --Ã proses fiisiologi --Ã pertumbuhan
Komunita hutan harus dipandang sebagai struktur dinamis
yang berespon terhadap hukum sebab akibat di mana semua
organisme saling bertautan membentuk ekosistem yang harmonis.
Hutan terjadi melalui proses suksesi, yaitu pergantian
yang teratur komunitas satu dengan lainnya sampai terjadi keseimbangan antara
pohon dan lingkungannya
Gangguan
(disturbance) dapat disebabkan
faktor alam (angin, api, serangga dan penyakit) atau disebabkan manusia
(pemanenan, kebakaran) yang dapat
menyebabkan kerusakan pada segment hutan tersebut, baik besar maupun kecil
Pengaruh gangguan itu memproduksi tapak di mana komunitas baru yang terdiri dari pohon, tanaman, dan
binatang akan timbul. Komunitas ini berbeda dengan hutan aslinya
FISIOLOGI
PERTUMBUHAN POHON.
KARAKTERISTIK PERTUMBUHAN POHON
Pertumbuhan tunas
Pertumbuhan tetap
Pertumbuhan bebas
Pertumbuhan recurrent
Bentuk pohon
Pertumbuhan kambial
Pertumbuhan akar
Pertumbuhan reproduksi
Pembiakan vegetatif
Pertambahan umur pohon
Karakteristik pertumbuhan sesuai pertambahan umur.
KEBUTUHAN INTERNAL
UNTUK PERTUMBUHAN
Karbohidrat
Fotosintesis
Pemanfaatan makanan
Pertumbuhan vegetatif
Pertumbuhan reproduktif
Respirasi
Akumulasi
Air untuk pertumbuhan
Sumber air
Hilangnya air
Absorpsi dan
konduksi air
Timbulnya defisit
air
Pengaruh defisit
air
Pembukaan stomata
Mengkerut dan mengembang
Gangguan pertumbuhan
Mineral
Pengaruh
defisiensi mineral
Absoprsi , translokasi da siklus mineral
pemupukan
Hormon pengatur
tumbuh
regulasi hormon pertmbuhan
Dormansi
Pertumbuhan tunas
Pertumbuhan kambial
Pertumbuhan reproduktif
KONSEP TANAH HUTAN
STRUKTUR DAN PROPERTI TANAH
morphologi tanah
properti fisik tanah
tekstur
struktur
porositas dan bulk density
hydripobisitas
bahan organik
air tanah
organisme tanah
properti kimia tanah
KPK
Reaksi tanah (pH)
Elemen nutrisi tanaman
EDAPHOLOGI TANAH HUTAN
Kesuburan tanah hutan
Faktor tanah tapak dan pertumbuhan pohon.
PEDOLOGI TANAH HUTAN
Survey tanah dn klasifikai
Siklus nutrisi di hutan
TANAH HUTAN DAN MUTU LINGKUNGAN
Genetika hutan dan
Pemuliaan pohon
MASALAH UNIK GENETIKA HUTAN
GENETIKA HUTAN
Variasi alam dalam populasi hutan
Kontinyu versus
diskontinyu dalam variasi
Luas dan pola variasi
Variasi alamiah: origin dan modifikasi
Mutasi sebagai sumber vriasi
Rekombinasi sebagai sumber variasi
Migrasi atau aliran gen sebagai sumber variasi
Proses random yang memodifikasi variasi
Seleksi : arah modifikasi variasi
PEMULIAAN POHON
Konsern ekonomi
Pendekatan domestikasi pohon hutan
Seleksi provenans
Introduksi eksotik
Hibrid interspesifik
Seleksi pohon plus
Evaluasi pohon terpilih
Genetic gain
Pemuliaan lanjut
DOMESTIKASI HUTAN
Hutan tanaman- prokontra
Preservasi variasi alam
ARAH KE DEPAN UNTUK GENETIKA DAN PEMULIAAN HUTAN
Antisipasi kebutuhan mendatang
Prospek keberlanjutan pemuliaan pohon
Pohon
- Sistem yang massive (padat) : reservoir carbon
- Sfat tumbh pernnial : memiliki
kambium reditribus mineral lewat seresah dan translokasi.
tinggi bisa mencapai lebih dari 40 m, dan berumur panjang
- Bisa hidup di berbagai dimensi lingkungan, daya adaptasi tinggi
- Bernilai ekonomi ; kayu, pangan, pakan, dari lk 50 kemikalia 20% dapat
diekstrasi
- Punya daya pengendaian polusi
0 Comment to "Pengantar ilmu kehutanan"
Posting Komentar