Senin, 08 Juni 2015

Konsep dan Sistem Nilai


Dalam kebudayaan, kita terlebih dahulu harus mengetahui :
A. Pendahuluan
B. Pengertian Budaya
C. Unsur-unsur Kebudayaan
D. Sistem budaya dan sistem sosial
E. Makna Sosial
F. Perubahan Sosial dan Kebudayaan
G. Konsep Nilai
H. Sistem Nilai

Kali ini yang akan saya bahas yaitu :

G. Konsep Nilai
Nilai adalah segala sesuatu

  • Tentang yang baik atau yang buruk
  • Yang menarik sebagai subjek
  • Yang dipentingkan sebagai subjek

Seseorang dalam melakukan sesuatu terlebih dahulu mempertimbangkan nilai.
Artinya, mempertimbangkan untuk melakukan pilihan tentang nilai baik dan buruk adalah suatu keabsahan.
Jika seseorang tidak melakukan pilihannya tentang nilai, maka orang lain atau kekuatan luar akan menetapkan pilihan nilai untuk dirinya.

Jadi, batasan nilai bisa mengacu pada berbagai hal :
- Minat,
- Kesukaan,
- Pilihan,
- Tugas,
- Kewajiban agama
- Kebutuhan,
- Keamanan,
- Hasrat,
- Keengganan,
- Daya tarik dan
- Hal-hal lain yang berhubungan dengan perasaan dari orientasi seleksinya.

Seseorang dalam melakukan pertimbangan nilai bisa bersifat subjektif dan bisa juga bersifat objektif.

Pertimbangan nilai subjektif terdapat dalam alam pikiran manusia dan bergantung pada orang yang memberi pertimbangan itu.

Pertimbangan objektif beranggapan bahwa nilai-nilai itu terdapat tingkatan-tingkatan sampai pada tingkatan tertinggi, (yaitu fundamental yang mencerminkan universalitas kondisi fisik, psikologi sosial, menyangkut keperluan setiap manusia dimana saja).

Dalam kajian filsafat, terdapat prinsip-prinsip untuk pemilihan nilai, yaitu sebagai berikut :
  1. Nilai intrinsik vs ekstrinsik,
  2. Nilai ini tidak harus terpisah,
  3. Nilai yang produktif secara permanen didahulukan daripada nilai yang produktif kurang permanen.
1. Nilai intrinsik vs ekstrinsik
Sesuatu yang berharga intrinsik , yaitu yang baik dari dalam dirinya sendiri dan bukan karena menghasilkan sesuatu yang lain.
Sesuatu yang berharga secara ekstrinsik, yaitu sesuatu yang bernilai baik karena sesuatu hal dari luar (saran untuk mendapat sesuatu yang lain).
Semua benda yang bisa digunakan untuk aktifitas -> mempunyai nilai ekstrinsik.

2. Kedua nilai tidak harus terpisah -> Suatu benda dapat bernilai intrinsik dan ekstrinsik
Contoh : pengetahuan, mempunyai nilai intrinsik baik dari dirinya sendiri dan mempunyai nilai ekstrinsik apabila digunakan untuk kepentingan pembangunan baikdi bidang ekonomi, politik, hukum, maupun bidang-bidang yang lainnya.

3. Nilai yang produktif secara permanen didahulukan daripada nilai yang produktif kurang permanen
Beberapa nilai, seperti nilai ekonomi akan habis dalam aktivitas kehidupan.
Sedangkan nilai persahabatan akan bertambah jika dipergunakan untuk membagi nilai akal dan jiwa bersama orang lain.
Oleh karena itu, nilai persahabatan harus didahulukan daripada nilai ekonomi.

H. Sistem Nilai
Sistem nilai adalah nilai inti (core value) dari masyarakat yang diakui dan dijunjung tinggi oleh setiap manusia untuk berprilaku.
Sistem nilai ini menunjukkan tata tertib hubungan timbal balik yang ada di dalam masyarakat.

Sistem Nilai Budaya
Sistem nilai budaya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia.
Sistem nilai budaya ini telah melekat dengan kuatnya dalam jiwa setiap anggota masyarakat sehingga sulit diganti atau diubah dalam waktu yang singkat.
Sistem budaya ini menyangkut masalah-masalah pokok bagi kehidupan manusia.
Sistem budaya ini berupa abstraksi yang tidak mungkin sama persis untuk setiap kelompok masyarakat.
Mungkin saja nilai-nilai itu dapat berbeda atau bahkan bertentangan, hanya saja orientasi nilai budayanya akan bersifat universal.

Menurut Kluckhohn, sistem nilai budaya dalam masyarakat, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu:
  1. Hakikat hidup manusia
  2. Hakikat karya manusia
  3. Hakikat waktu
  4. Hakikat alam manusia
  5. Hakikat hubungan manusia
1. Hakikat hidup manusia 
Hakikat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda-beda, pada umumnya pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai sesuatu hal yang baik (mengisi hidup).
Kadang ada pula sebagai sesuatu yang lain.

2. Hakikat karya manusia
Setiap manusia pada hakkatnya berbeda-beda, ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya memberikan kedudukan atau kehormatan, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.

3. Hakikat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda
Ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, ada pula yang berpandangan untuk masa kin atau yang akan datang.

4. Hakikat alam manusia
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin, ada pula kebudayan yang beranggapan bahwa manusia harus harmonis dengan alam dan manusia harus menyerah kepada alam.

5. Hakikat hubungan manusia
Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik secara horizontal maupun secara vertikal kepada tokoh-tokoh.
Ada pula yang berpandangan individualist's (menilai tinggi kekuatan sendiri).


Share this

0 Comment to "Konsep dan Sistem Nilai"

Posting Komentar