Kamis, 09 Juli 2015

Forestry Science (Ilmu Kehutanan)

Forestry Science
(Ilmu Kehutanan)
-           Sejarah pembentukan
-           Perkembangan
-           Kekuatan yang mendorong
   perkembangan

Ilmu Kehutanan sebagaiupaya untuk memanfaatkan,
mengelola dan melindungi hutan.
            - terbentuk melalui tahapam perkembangan
             (menurut waktu dan tempat)
            - berkembang sebagai respon dari kerusakan
            atau antisipasi kerusakan nilai-nilai hutan
            (disebabkan oleh eksploitasi yg tidak teratur)

Bagaimana perkembangan itu?

            Pra-kehutanan                                      Praktek
            Kehutnanan Administratif                   Bisnis
            Kehutanan berbasis Ekologi               Ilmu
            Kehutanan sosial                                 Seni


Ilmu Kehutanan ?



Apa yang mendorong perkembangan Ilmu Kehutanan
(masa lalu dan masa depan)
            1) ilmu Ekologi
            2) keyakinan hijau (green religion)
            3) faham lingkungan (environmentalism)

Ilmu ekologi? Fakta yang terjadi
-            Kehutanan-adm gagal mencapai kelestarian dan
   konservasi
-            Kehutanan berbasis ekologi tidak melestarikan
   semua nilai hutan yang diinginkan masy. pasca
   industri
-            Kekuatan yg mendorong perkembangan kehutanan
   tak terelakkan adalah menuju tahapan sosial
Tekanan publik bahkan pada banyak tempat
 melampaui perubahan aktual (melampaui tahap
 kehutanan berbasis ekologi)

Kalau fakta itu benar
-            Tidak ada pengalaman kehutanan berbasis ekologi
-            Perkembangan terjadi dari kehutanan administratif
    ke Kehutanan sosial
Pertanyaanya apa yang mengarahkan ke
Sustainable social forestry?

Ada gerakan sosial  “environmental movement”
yang menghasilkan green religion
Green religion: sistem keyakinan ttg lingkungan
                             yg lebih didasarkan atas “faith
Green religion (deep ecology)  sangat berperan dlm
masyarakat, mendasarkan pada  moralitas,
tanggung jawab etiis dan kesamaan antar generasi
Gerakan ini mengambil alih dan menyatakan sebagai
pimpinan gerakan lingkungan


Ilmu ekologi tdk dapat menentukan mana forester yang baik dan mana forester yang tdk baik
Penentuan nilai itu hanya dpt dibuat dalam kaitan dengan sistem nilai yang berlaku dalam masyarakat tentang lingkungan

Artinya :
Ilmu (saja) tdk dapat menyediakan paradigma untuk kehutanan masa datang
Sama halnya “green religion”  saja tdk dapat menjadi dasar desain pengelolaan hutan yang lestari, karena melupakan ekologi dari nilai-nilai yang dipertahankan
untuk kelestarian

Apa paradigma yang seharusnya?
Bagaimana dg faham lingkungan (environmentalism)
Faham lingkungan ini bukan bagian dari gerakan lingkungan tapi dimaksudkan dlm pengertian asal-muasal ilmu kehutanan dan konservasi
Jadi faham lingkungan: tindakan bagaimana mengelola lingkungan  untuk mewujudkan:
        - keseimbangan nilai lingkungan dengan nilai sosial
        - kelestarian fungsi dan integritas ekosistem
        - keberlanjutan sbg sistem penyangga diversitas
           kehidupan
             



Forester dapat menentukan tipe pengelolaan dan
rejim kerusakan yang harus dilakukan saat ini dan masa mendatang

Dewasa ini kemampuan forester tdk hanya tergantung pada ilmu ekologi saja tetapi diperkuat dengan:
            - ilmu biologi
            - ilmu fisika
            - ilmu menajemen
            - ilmu sosial
            - ilmu kebijakan
Jadi Ilmu Kehutanan merupakan perpaduan antara ilmu biologi (termasuk ekologi), fisika, sosial dan kebijakan


Perkembangan tersebut akhirnya  membuat suatu tatanan institusional ilmu kehutanan yang sangat berbeda dengan sebelumnya
      Lebih memperhatikan pengelolaan ekosistem dan
      perencanaan sumber daya hutan yang
       mempertimbangkan isu-isu
                        - diversitas dan konservasi biologi
                        -  jenis-jenis terancam punah
                        -  hal masyarakat untuk ikut menentukan
                         arah pengelolaan sumberdaya hutan


Jadi Ilmu Kehutanan menyediakan ruang untuk pengembangan karier profesional dalam:
            - lingkungan (termasuk rekreasi)
            - aplikasi engineering dan matematika
            - aspek biologi (dan ekologi)
            - kajian sosial dan kebijakan
            - kajian ekonomi
            - biotenologi
            - teknologi lain (GPS)
            - disiplin baru (ekologi bentang alam< GIS)


Dalam perjalanan menuju karier profesional melewati tahapan
     Dari  penguasaan technical forestry skills sampai
     pelaksanaan praktek bisnis dan manajemen



Share this

0 Comment to "Forestry Science (Ilmu Kehutanan)"

Posting Komentar