- karakter, kebiasaan
- niat/sikap hati dan
tindakan (bisa baik/benar atau
buruk)
- sinonim dari kebaikan
(goodness)
Filosofi dari moralitas adalah etika
-
Kode etika sistem moralitas (menurut budaya,
filosofi, agama)
-
Moral ajaran
dan praktek moralitas (yang baik dan buruk)
-
Contoh kode
etik ‘the golden rules’ yang menyatakan
‘seseorang harus
memperlkukan orang lain seperti halnya
dia (yang bersangkutan) memperlakukan
dirinya sendiri’
- Contoh lain: Kode etik rimbawan
(Persaki)
Moral secara etimologi (dalam imu):
a) Keseluruhan kaidah-kaidah kesusilaan dan kebiasaan yang
berlaku pada kelompok tertentu,
b) Ajaran kesusilaan tentang azas dan kaidah kesusilaan yang dipelajari
secara sistimatika dalam etika.
Moralitas (Franz Magnis Suseno)
-
membahas keseluruhan norma-norma, nilai-nilai dan
sikap (seseorang atau masyarakat.
-
Menurutnya, moralitas adalah sikap hati yang
terungkap dalam perbuatan lahiriah
-
Moralitas sebagai sikap dan perbuatan baik yang
betul-betul tanpa pamrih.
-
Istilah ‘moral’ dan ‘etika’ sering
digunakan untuk pengertian yang sama
-
Apa bedanya?
-
Moralitas: sistem(pedoman) untuk membedakan tingkah laku
yang benar dan yang salah
-
Etika: kajian moralitas (secara filosofis)
Teori moral :
-
menjelaskan mengapa suatu tindakan itu salah,
atau
-
mengapa kita seharusnya berbuat dengan cara tertentu
Jadi teori moral dan etika terapan tidak dapat ditarik perbedaan tegas
Artinya
Kita tidak melakukan etika tanpa teori moral
Pertanyaanya:
Apakah kita hanya
menjelaskan bagaimana orang berbuat dan berfikir menggunakan penilaian salah
dan benar (diskriptif) atau kita menentukan
bagaimana orang harus membuat keputusan-keputusan (preskriptif).
Sebagian besar mengikuti teori-teori moral yaitu preskriptif.
Penjelasan deskriptif apa yang dilakukan orang dilkukan oleh ahli
sosiologis/antropologis
Para filosof ketika mempelajari moralitas ingin mengetahui cara yang
tepat untuk membedakan benar dan salah.
Subjektif moralitas
Benar dan salah ditentukan oleh apakah yang kebetulan difikirkan pada
saat itu.
Esensinya, ‘benar’ dan ‘salah’ kehilangan makna karena ketika berfikir/merasakan
tindakan orang lain benar sebenarnya
tidak ada kritik.
Dengan teori ini orang tidak dapat ajukan keberatan thd tindakan/perilaku
orang lain .
Relatifisme budaya
Benar dn salah ditentukan oleh rangkaian prinsip atau aturan yang dianut pada
saat itu; berkaitan dengan subjektifisme.
Ini berarti kita tidak dapat menkritisi tindakan-tindakan yang telah
disepakati itu (seolah-olah universal);
Budaya tidak dapat salah tentang ‘benar dan salah’
Egoisme etik
Benar dan salah ditentukan oleh apa yang ada di dalam keinginan orang iu
sendiri;
Egoisme etik biasanya berdaarkan egoisme psikologis (orang secara alami
berbuat dengan secara
Egoisme etik tidak mempunyai implikasi bahwa kita harus mengarauh pd
kebijksanaan, tetapi orang berbuat untuk kepentingan sendiri.
Teori perintah suci
Teori ini banyak yang menyatakan moralitas berkaitan dengan agama,
artinya tanpa agama tidak ada moralitas
Benar dan alah datang dari perintah Tuhan
Implikasinya, bila Tuhan memerintahkan maka dilakukan dan salah bila
tidak melakukannya
Bila Tuhan tidak memerintahkan untuk tidak dilakukan maka dapat dilakukan.
Etika kebajikan
Benar dan salah dicirikan oleh tindakan berdasarkan kebajikan tradisional
(kebijakan, keadilan, pembatasan diri) -
yang membuat orang baik
Hidup penuh kebajika adalah yg paling bahagia karena :
1. tujuan akhir hidup
adalah kebahagiaan
2. kebahagiaan
terkandung pada tindakan-tindakan yang cukup
beralasan
3. tindakan yg cukup
beralasan adalah ciri utama dari kebajikan
tradisional
0 Comment to "Moral, Moralitas dan Etika"
Posting Komentar